Syah, La Ode Muhamad Syahrir Ramlan (2024) GAMBARAN PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP PENINGKATAN KONTROL DIRI PADA PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG MELATI RUMAH SAKITJIWA PROV. SULAWESI TENGGARA. Karya Tulis Ilmiah thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.
|
Text
COVER-DAFTAR LAMPIRAN SYAHRIR (2).pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (364kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (118kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (321kB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
La Ode Muhamad Syahrir Ramlan Syah (P00320021072 Gambaran Penerapan Terapi Relaksasi Napas Dalam Terhadap Peningkatan Kontrol Diri Pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan Di Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Prov. Sulawesi Tenggara Pembimbing I (Akhmad, SST., M. Kes.) Pembimbing II (Reni Devianti Usman, M.Kep., Sp. KMB.). Latar Belakang : Kesehatan jiwa memiliki tingkat penting yang setara dengan kesehatan fisik bagi manusia. Kondisi kesehatan jiwa yang baik dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana individu tidak mengalami gangguan jiwa apa pun. Prevalensi risiko perilaku kekerasan di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2018, kejadian risiko perilaku kekerasan mencapai 9% (Kemenkes, 2018). Kekerasan merujuk pada bentuk perilaku agresif yang disengaja untuk menyebabkan penderitaan atau melukai orang lain, termasuk terhadap hewan atau benda. Terdapat perbedaan antara agresi sebagai bentuk pikiran atau perasaan dendam, atau ancaman yang memicu amarah, dengan perilaku kekerasan yang merupakan cara untuk melawan atau menghukum, yang dapat berupa tindakan menyerang, merusak, bahkan membunuh, Suatu penelitian yang dilakukan pada pasien resiko perilaku kekerasan menunjukan bahwa pasien yang dikakukan terapi terapi relaksasi napas dalam mengalami peningkatan kontrol diri yaitu dari 17,6 % sebelum terapi menjadi 70,9 % setelah menjalani terapi relaksasi napas dalam. Tujuan : Mendapatkan gambaran penerapan terapi relaksasi napas dalam terhadap peningkatan kontrol diri pada pasien resiko perilaku kekerasan. Manfaat : Diharapkan setelah diberikan terapi relaksasi napas dalam dapat meningkatkan kontrol diri pada pasien resiko perilaku kekerasan. Metode : Desain pada penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan pendekatan studi kasus mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. Hasil : Kontrol diri meningkat pada pasien Tn. N dengan pemberian terapi relaksasi napas dalam selama 3 hari. Kesimpulan : Kesimpulan dari studi kasus ini adalah diperoleh bahwa adanya peningkatan kontrol diri setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam. Saran : Perawat dapat melakukan terapi relaksasi napas dalam untuk meningkatkan kontrol diri pada pasien resiko perilaku kekerasan Kata Kunci : Resiko Perilaku Kekerasan, Terapi Relaksasi Napas Dalam, Kontrol Diri
Item Type: | Thesis (Karya Tulis Ilmiah) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Resiko Perilaku Kekerasan, Terapi Relaksasi Napas Dalam, Kontrol Diri | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RT Nursing | |||||||||
Divisions: | Jurusan Keperawatan > Prodi D-III Keperawatan | |||||||||
Depositing User: | D3 Keperawatan | |||||||||
Date Deposited: | 29 Oct 2024 00:50 | |||||||||
Last Modified: | 06 Nov 2024 00:22 | |||||||||
URI: | http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/5077 |
Actions (login required)
View Item |