Makrifatullah, Al (2024) PENERAPAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA TN. S DENGAN POST OPERASI BPH DI RUANG BEDAH RSUD KOTA BAUBAU. Karya Tulis Ilmiah thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.
|
Text
Cover - chyntiapratami muslihi.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1 - chyntiapratami muslihi.pdf Download (235kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2 - chyntiapratami muslihi.pdf Download (930kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3 - chyntiapratami muslihi.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 4 - chyntiapratami muslihi.pdf Download (668kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5 - chyntiapratami muslihi.pdf Download (167kB) | Preview |
|
|
Text
Daftsr Pustaka - chyntiapratami muslihi.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran - chyntiapratami muslihi.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Latar belakang: Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah penyakit proliferasi kronis yang mungkin di definisikan sebagai pembesaran epitel kelenjar prostat yang disebabkan oleh epitel dan stroma hiperproliferasi, dengan dominasi sel stroma. BPH adalah kondisi yang progresif pria yang lanjut usia dimulai pada usia 40 tahun, prevalensi BPH meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kira-kira 50% pria dapat menunjukkan gejala BPH pada usia 51-60 tahun. Prevalensi BPH adalah 70% pada laki-laki pada usia 70 tahun, dan meningkat menjadi 80% pada usia 85 tahun. Tujuan penulisan: Untuk Mengidentifikasi Tingkat Nyeri sebelum dan sesudah dilakukan Terapi Relaksasi Nafas Dalam pada pasien Post Operasi BPH di RSUD Kota Baubau. Metode: penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan subjek tunggal, yang menderita Post Operasi BPH dan memiliki masalah keperawatan Nyeri Akut dengan intervensi terapi relaksasi nafas dalam. Hasil: hasil yang menunjukkan bahwa terapi relaksasi nafas dalam dapat menurunkan tingkat nyeri dari skala nyeri 8 menjadi skala nyeri 2, meringis dari cukup meningkat menjadi menurun, gelisah dari cukup meningkat menjadi menurun, frekuensi nadi dari sdang 46X/Menit menjadi membaik 60X/Menit, pola napas dari sedang menjadi membaik. Kesimpulan: dapat di tarik kesimpulan bahwa penerapan terapi relaksasi nafas dalam pada Tn. S mengalami penurunan tingkat nyeri.
Item Type: | Thesis (Karya Tulis Ilmiah) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Benigna Prostat Hiperplasia (BPH), Terapi Relaksasi Nafas Dalam,Tingkat Nyeri | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RT Nursing | |||||||||
Divisions: | Jurusan Keperawatan > Prodi D-III Keperawatan Buton | |||||||||
Depositing User: | Unnamed user with email info@poltekkes-kdi.ac.id | |||||||||
Date Deposited: | 13 Sep 2024 01:57 | |||||||||
Last Modified: | 13 Sep 2024 01:57 | |||||||||
URI: | http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/4675 |
Actions (login required)
View Item |