HUBUNGAN PREMENSTRUAL COPING DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KENDARI

Farming, Farming (2016) HUBUNGAN PREMENSTRUAL COPING DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KENDARI. JST Kesehatan, 6 (4). pp. 335-340. ISSN 2252-5416

Preview

Text Jurnal Coping.pdf Download (112kB) | Preview

Abstract

Mahasiswi yang mengalami gejala PMS cenderung akan mengalami penurunan efisiensi kegiatan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara premenstrual coping dengan premenstrual syndrome pada mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswi jurusan kebidanan Poltekkes Kendari tahun 2014 yaitu sebanyak 253 orang. Sampel sebanyak 155 mahasiswi. Pengambilan sampel secara stratifield proportional random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendari mengalami kejadian premenstrual syndrome (52,3%), premenstrual coping adaptif (50,3%) dengan umur 18 tahun (50,3%), usia menarche >12 tahun (80,6%), panjang siklus haid 21-35 hari (80,7%), lama haid 3 - 7 hari (60,6%) dan jumlah darah haid 3-5 kali ganti pembalut (72,9%) dan status gizi normal (65,2%). Ada hubungan premenstrual coping dengan premenstrual syndrome, dimana semakin adaptif premenstrual coping maka kejadian terhadap premenstrual syndrome semakin kurang atau menurun. Pada karakteristik remaja, status gizi berhubungan dengan premenstrual syndrome, sedangkan umur, usia menarche, panjang siklus haid, lama haid dan jumlah darah tidak berhubungan.

Actions (login required)

View Item