Haditsta, Sulis (2024) GAMBARAN PENERAPAN TERAPI PERMAINAN PUZZLE TERHADAP MEMORI PADA LANSIA NY.F DENGAN DIAGNOSA DEMENSIA DI SENTRA MEOHAI KENDARI. Karya Tulis Ilmiah thesis, poltekkes kemenkes kendari.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (102kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (240kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3 METODE PENELITIAN.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 4 HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Download (53kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (170kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Sulis Haditsta (P00320021092) Gambaran Penerapan Terapi Permainan Puzzle Terhadap Memori Pada Lansia Dengan Diagnosa Demensia Di Sentra Meohai Kendari. Pembimbing 1 (Sitti Rachmi Misbah, S.Kp., M.Kes), pembimbing 2 (Reni Devianti Usman, M. Kep., Sp. KMB). Latar Belakang: Demensia merupakan penyakit degeneratif yang sering menyerang pada orang yang berusia diatas 60 tahun. Demensia terjadi akibat kerusakan sel-sel otak dimana sistem saraf tidak lagi bisa membawa informasi ke dalam otak, sehingga membuat kemunduran pada daya ingat, keterampilan secara progresif, gangguan emosi, dan perubahan perilaku, penderita demensia sering menunjukkan gangguan perilaku harian. World Health Organization (WHO) mengumumkan populasi lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta jiwa pada tahun 2020 , menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Di Indonesia, prevalensi demensia pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 1.016.800 dan jumlah kasus sebanyak 314.100 orang.Tujuan: Bagaimana gambaran memori pada lansia dengan demensia sebelum dan sesudah terapi permainan puzzle. Manfaat: Diharapkan setelah diberikan terapi permainan puzzle pasien lansia dengan diagnose demensia dapat menghasilkan memori menjadi meningkat. Metode: Studi kasus deskriptif pada 1 orang subjek pasien lansia demensia dengan masalah keperawatan utama gangguan memori dan akan di berikan terapi permainan puzzle. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi permainan puzzle dapat membuat memori meningkat dengan membuat gejala verbalisasi mempelajari hal baru menurunmenjadi meningkat, verbalisasi kemampuan mengingat informasi factual menurun menjadi meningkat dan verbalisasi kemampuan mengingat peristiwa menurun menjadi meningkat. Kesimpulan: Hasil studi kasus ini diperolah gambaran memori yakni terjadi perbaikan memori setelah diberikan terapi permainan puzzle. Saran: Perawat dapat melakukan terapi permainan puzzle untuk mampu mencegah demensia. Kata Kunci : Demensia, Terapi permainan puzzle, Memori
Item Type: | Thesis (Karya Tulis Ilmiah) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Asuhan keperawatan,Demensia, Terapi permainan puzzle, Memori | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RT Nursing | |||||||||
Divisions: | Jurusan Keperawatan > Prodi D-III Keperawatan | |||||||||
Depositing User: | D3 Keperawatan | |||||||||
Date Deposited: | 07 Nov 2024 06:03 | |||||||||
Last Modified: | 07 Nov 2024 06:03 | |||||||||
URI: | http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/5160 |
Actions (login required)
View Item |