Incang, Incang (2023) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton tengah. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (482kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (336kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (564kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (380kB) | Preview |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Masalah kesehatan anak yang saat ini menjadi prioritas utama yaitu mengenai tumbuh kembang anak. Banyak masalah tumbuh kembang yang terjadi pada anak salah satunya adalah stunting. Prevalensi stunting di tahun 2021 untuk nasional mencapai 24,4 %, Sulawesi Tenggara 30,2%, dan Buton Tengah 42,7 % pada tahun 2022 prevalensi stunting nasional menurun menjadi 21,6 %, Sulawesi Tenggara 27,7% dan Buton Tengah 41,6%. Meskipun mengalami penurunan tetapi belum mencapai target. Metode :Penelitian deskriftif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Tengah Kabupaten Buton Tengah bulan Februari s/d April 2023. Sampel 72 baduta diambil dengan metode proporsional Random Sampling. Data status gizi baduta dan tinggi badan ibu di peroleh melalui pengukuran panjang badan dan tinggi badan menggunakan stadiometer dan data pengetahuan, pendapatan,imunisasi, vitamin A dan ASI Eksklusif di kumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data tersebut kemudian di analisis secara univariat, bivariat dan multivariat. dari 72 sampel sebagian besar 72,2 % tidak mengalami stunting, tinggi badan ibu sebagian besar 73,6 % memiliki tinggi badan normal, pengetahuan ibu sebagian besar 47,3 % memiliki pengetahuan cukup, pendapatan sebagian besar 59,7 % memiliki pendapatan cukup, riwayat imunisasi dasar sebagian besar 84,7 % memiliki riwayat imunisasi dasar Lengkap, pemberian vitamin A sebagian besar 91,7 % diberikan vitamin A lengkap, riwayat Asi eksklusif sebagian besar 76,4 % tidak diberikan asi eksklusif. Pengetahuan, pendapatan, imunisasi, vitamin A tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting sedangkan tinggi badan ibu dan riwayat Pemberian Asi eksklusif memiliki hubungan dengan kejadian stunting. Stunting berpeluang 3,897 kali pada baduta yang memiliki ibu dengan tinggi badan <150 cm. Penelitian ini menyarankan kepada Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) dan kader posyandu balita agar Memberikan edukasi secara kontinyu kepada ibu hamil, ibu nifas dan keluarga tentang Pentingnya ASI eksklusif agar anak yang lahir tidak berisiko stunting.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Uncontrolled Keywords: | Asi Eksklusif, Stunting, Tinggi Badan Ibu, Pengetahuan Gizi, Vitamin A | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RN Nutrition | |||||||||
Divisions: | Jurusan Gizi > Prodi Diploma IV Gizi | |||||||||
Depositing User: | Users 2558 not found. | |||||||||
Date Deposited: | 07 Aug 2023 03:22 | |||||||||
Last Modified: | 07 Aug 2023 03:22 | |||||||||
URI: | http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/3499 |
Actions (login required)
View Item |