GAMBARAN PROTEINURIA PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU BERDASARKAN LAMA PENGOBATAN INTENSIF DAN LANJUTAN DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI

Nurmawada, Nurmawada (2024) GAMBARAN PROTEINURIA PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU BERDASARKAN LAMA PENGOBATAN INTENSIF DAN LANJUTAN DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI. Karya Tulis Ilmiah thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.

[img]
Preview
Text
COVER (7).pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I (1).pdf

Download (471kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II (1).pdf

Download (724kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (476kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (573kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (576kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (432kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (470kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://repository.poltekes-kd.ac.id

Abstract

Nurmawada (P00341021084) Gambaran Proteinuria Pada Penderita Tuberculosis Paru Berdasarkan Lama Pengobatan Intensif Dan Lanjutan. Dibimbing oleh Anita Rosanty dan Fonnie E. Hasan. Pendahuluan: Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Dalam pengobatannya, pasien tuberkulosis diharuskan mengkonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT). OAT seperti Rifampisin dan Streptomisin dapat menyebabkan nefrotoksik yang disertai dengan proteinuria. Proteinuria adalah keadaan dimana adanya 300 mg atau lebih protein dalam urin per 24 jam atau 30 mg/dL pada urin sewaktu. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran Proteinuria pada penderita tuberculosis (TB) berdasarkan lama pengobatan intensif dan lanjutan Metode : Jenis penelitian ini menggunkan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang dan menggunakan metode carik celup (dipstick). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil : Dari hasil pemeriksaan proteinuria pada penderita TB paru dengan pengobatan intensif didapatkan sebanyak 15 orang (37,5%) hasil proteinuria negatif dan tidak ditemukan proteinuria positif. Pada pengobatan lanjutan hasil proteinuria pada penderita TB paru sebanyak 20 orang (50%) memiliki hasil negatif dan ditemukan positif (+1) sebanyak 3 orang (7,5%) dan positif (+2) sebanyak 2 orang (5%). Kesimpulan: Pada penderita TB paru pengobatan intensif tidak ditemukan proteinuria positif dan sebanyak 15 orang (37,5%) memiliki proteinuria negatif. Pada penderita TB paru pengobatan lanjutan sebanyak 20 orang (50%) memiliki hasil proteinura negatif dan ditemukan sebanya 3 orang (7,5%) positif (+1) dan sebanyak 2 orang (5%) positif (+2). Kata Kunci : Proteinuria, Tuberculosis, Pengobatan Intensif dan Lanjutan Daftar Pustaka: 48 buah (2014-2024)

Item Type: Thesis (Karya Tulis Ilmiah)
Contributors:
ContributioncontributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDRosanty, AnitaUNSPECIFIED
UNSPECIFIEDHasan, Fonnie EstherUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Proteinuria, Tuberculosis, Pengobatan Intensif dan Lanjutan
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Analis Kesehatan > Program Studi Teknologi Laboratorium Medik
Depositing User: D3 Tlm -
Date Deposited: 23 Oct 2024 05:42
Last Modified: 23 Oct 2024 06:16
URI: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/5130

Actions (login required)

View Item View Item