FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOWEA KABUPATEN MUNA

SHAFITRI, INTAN MAYANG (2024) FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOWEA KABUPATEN MUNA. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.

[img]
Preview
Text
Cover-Daftar Lampiran.pdf

Download (952kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (303kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 2.pdf

Download (323kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 3.pdf

Download (493kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 4.pdf

Download (537kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 5.pdf

Download (150kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (282kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Naskah Publikasi.pdf

Download (867kB) | Preview
Official URL: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 30,2 %. Selanjutnya prevalensi stunting di Kabupaten Muna pada tahun 2021 mencapai tingkat prevalensi 31,90%. Sedangkan pada tahun 2022 menempati peringkat 7 dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, yaitu 31,3%. Berdasarkan data dari Puskesmas Towea Kabupaten Muna tahun 2023, terdapat 69 balita stunting dari total keseuruhan balita yang berjumlah 238 balita dengan nilai prevalensi 28,99 %. (Puskesmas Towea.2023)Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada Balita 24 – 59 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Towea, Kabupaten Muna tahun 2023.Metode : Kuantitatif, dengan desain Case Control Study.Yaitu mempelajari hubungan antara variabel dependen (Balita stunting) dan Independen (Pola asuh makan, asupan energy, penyakit infeksi dan status anak/Yatim piatu) dalam hal ini merupakan Balita 24 – 59 bulan yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Towea, Kabupaten Muna.Hasil : Sebanyak 13 sampel (41,9%) memiliki pola asuh yang sesuai, dan 18 sampel (58,1%) memiliki pola asuh yang tidak sesuai, sebanyak 7 sampel (22,6%) memiliki asupan energi yang adekuat, dan 24 sampel (77,4%) memiliki asupan energi yang tidak adekuat, sebanyak 23 sampel (74,2 %) tidak memiliki penyakit infeksi, dan 8 sampel (25,9%) memiliki penyakit infeki (ISPA/Diare) dan Sebanyak 22 sampel (70,9 %) memiliki kedua orang tua lengkap, dan 9 sampel (29,1%) berstatus yatim/piatu.Kesimpulan : Pola asuh, asupan energi, dan status anak (yatim/piatu) menjadi faktor utama terjadinya stunting pada balita 24 – 59 bulan di Puskesmas Towea. Kata kunci: Stunting, pola asuh, asupan energi, penyakit infeksi, dan status anak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributioncontributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorToruntju, Sultan AkbarUNSPECIFIED
Thesis advisorPetrus, PetrusUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Stunting, pola asuh, asupan energi, penyakit infeksi, dan status anak
Subjects: R Medicine > RN Nutrition
Divisions: Jurusan Gizi > Prodi Diploma IV Gizi
Depositing User: D4 Gizi -
Date Deposited: 28 Aug 2024 03:16
Last Modified: 28 Aug 2024 03:16
URI: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/4573

Actions (login required)

View Item View Item