Riska, Penulis and Hasmia Naningsih, Pembimbing 1 and Wahida, Pembimbing 2 (2017) HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROXYPROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA AKSEPTOR DMPA DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2017. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.
|
Text
RISKA.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Hubungan Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Gangguan Menstruasi pada Akseptor Depo Medroxyprogesteron Asetat (DMPA) di Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2017 Riska 1, Hasmia Naningsih 2, Wahida S 2 Jenis kontrasepsi yang banyak digunakan saat ini adalah kontrasepsi hormonal yang tersedia dalam bentuk suntik. Pemberian kontrasepsi suntik sering menimbulkan gangguan haid (Amenore). Gangguan haid ini bisa bersifat sementara dan sedikit sekali mengganggu kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan alat kontrasepsi suntik DMPA dengan gangguan menstruasi pada akseptor DMPA bulan di Puskesmas Poasia Kota Kendari Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Poasia Kota Kendari pada bulan April - Mei 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB suntik DMPA di Puskesmas Poasia Kota Kendari sebanyak 281 orang dengan jumlah sampel sebanyak 58 responden yang ditetapkan secara accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah univariabel dalam bentuk narasi dan bivariabel dengan rumus Chi Square. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil, yaitu rata-rata responden menjadi akseptor KB Suntik selama > 1 tahun sebanyak 34 orang (58,6%); sebagian besar akseptor KB Suntik DMPA mengalami gangguan menstruasi, yakni sebanyak 32 orang (55,2%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dengan gangguan menstruasi pada akseptor DMPA di Puskesmas Poasia Kota Kendari. Hal Ini berarti bahwa penggunaan kontrasepsi suntik DMPA selama > 1 tahun memiliki risiko 3,8 kali lebih besar untuk menderita gangguan menstruasi. Disarankan bagi petugas kesehatan terutama bidan untuk tetap meningkatkan dan menjaga kesehatan akseptor KB antara lain dengan cara mempertahankan kualitas pelayanan kontrasepsi sesuai dengan standar misalnya dengan melakukan konseling awal, konseling pasca pelayanan dan konseling tindak lanjut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alat Kontrasepsi Suntik,GANGGUAN MENSTRUASI |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Prodi D-IV (Skripsi) |
Depositing User: | Unnamed user with email info@poltekkes-kdi.ac.id |
Date Deposited: | 17 Sep 2018 01:46 |
Last Modified: | 17 Sep 2018 01:46 |
URI: | http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/424 |
Actions (login required)
View Item |