FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6–59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGARA KECAMATAN WAWONII BARAT KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN

Kasbar, Kasbar (2023) FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 6–59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGARA KECAMATAN WAWONII BARAT KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.

[img]
Preview
Text
COVERfix.pdf

Download (947kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (121kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (261kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (166kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (14kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/

Abstract

Latar Belakang : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Stunting berkaitan dengan ketidakmampuan ibu memberikan ASI, disamping itu berat badan lahir dan tinggi badan ibu juga merupakan faktor resiko stunting. Pemerintah berusaha mencegah masalah tersebut dengan program intervensi spesifik salah satunya pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Langara Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Metode : Jenis penelitian yaitu penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Langara Kecamatan Wawonii Barat pada tanggal 1 April s/d 20 Mei 2023 pada balita usia 6-59 bulan dengan jumlah sampel 82 orang (Simple Random Sampling), 41 sampel kasus (balita stunting) dan 41 sampel kontrol (balita normal). Data kejadian stunting di kumpulkan dengan mengukur tinggi atau panjang badan, data riawayat pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir dan status imunisasi dasar dikumpulkan wawancara menggunakan kuesioner dan diverifikasi dengan buku KIA, data tingi badan ibu di kumpulkan dengan mengukur tinggi badan dengan microtoice. Data tersebut kemudia diolah dan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil : Riwayat pemberian ASI sebagian besar balita (81,7%) tidak diberikan ASI eksklusif, berat badan lahir sebagian besar balita (93,9%) tidak mengalami BBLR, tinggi badan ibu sebagian besar (82,9%) dalam kategori normal dan status imunisasi dasar sebagian besar (91,5%) dalam kategori lengkap. Riwayat pemberian ASI tidak ekslusif, berat badan lahir rendah, tinggi badan ibu dalam kategori pendek dan status imunisasi dasar yang tidak lengkap merupakan faktor risiko terjadinya stunting balita usia 6-59 bulan. Penelitian ini menyarankan kepada Ibu balita agar memberikan ASI ekslusif kepada bayinya serta memberikan makanan tambahan setelah bayi berusia 6 bulan agar dapat mencegah bayinya dari stunting

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributioncontributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDKasmawati, KasmawatiUNSPECIFIED
UNSPECIFIEDNurlaela, EuisUNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: Stunting. Riwayat Pemberian ASI Ekslusif. Berat Badan Lahir, Tinggi Badan Ibu. Status Imunisasi Dasar
Subjects: R Medicine > RN Nutrition
Divisions: Jurusan Gizi > Prodi Diploma IV Gizi
Depositing User: Kasbar Kasbar
Date Deposited: 29 Aug 2023 05:35
Last Modified: 29 Aug 2023 05:35
URI: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/3627

Actions (login required)

View Item View Item