FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BATARAGURU KOTA BAUBAU

Hardyanti, P00313019048 (2023) FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BATARAGURU KOTA BAUBAU. Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI HARDYANTI.pdf

Download (4MB) | Preview
Official URL: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id

Abstract

Latar Belakang : Kejadian balita Stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir, anak pendek memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan gemuk. Di wilayah kerja UPTD puskesmas Bataraguru, pada tahun 2020 prevalensi kasus stunting pada balita usia 0-60 bulan yaitu 11,4% dengan jumlah balita 142 orang dari sasaran balita 1.245 balita. Sedangkan pada tahun 2021 prevalensi kasus stunting pada balita usia 0-60 bulan naik menjadi 22,5% dengan jumlah 232 balita dari sasaran 1.027 balita dan pada tahun 2022 terdapat 27% dengan jumlah balita 230 balita yang stunting dengan jumlah sasaran 1.024 balita . Tujuan :Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bataraguru Kota Baubau Metode : Penelitian ini merupakan termasuk jenis penelitian observasional analitik yang menggunakan rancangan studi Case Control karena dilakukan dengan mencari hubungan antara faktor penyebab yang menyebabkan terjadinya Kejadian Stunting. Dilaksanakan pada tanggal 03 sampai 22 februari tahun 2023 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bataraguru Kota Baubau. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan dengan sampel kasus sebanyak 53 orang dan kontrol 53 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji odd ratio. Hasil : Penelitian ini menunjukan bahwa dari 106 sampel sebanyak 62,1% (n=41) balita dengan riwayat penyakit yang tidak terinfeksi, sebanyak 73,6% (n=62) balita yang mempunyai Ibu dengan kaegori pengetahuan gizi Ibu yang baik dan sebanyak 71,7% (n=38) Ibu yang memiliki kategori pola asuh Ibu yang baik. Hasil uji statistik menyatakan bahwa ada hubungan (p=0,001) antara riwayat penyakit infeksi (Diare dan ISPA) dengan kejadian Stunting pada balita dan balita yang memiliki riwayat infeksi penyakit mempunyai kemungkinan 3,82 kali balita untuk mengalami Sunting. Ada hubungan (p=0,002) antara pengetahuan gizi Ibu dengan kejadian Sunting, dan Balita dengan Ibu yang memiliki pengetahuan gizi kurang mempunyai kemungkinan 3,63 kali mengalami Sunting. Ada hubungan (p=0,002) antara pola asuh Ibu dengan kejadian Sunting dan balita dengan Ibu yang memiliki pola asuh kurang mempunyai kemungkinan 3,57 kali untuk mengalami Sunting

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Penyakit Infeksi, Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Asuh Ibu
Subjects: R Medicine > RN Nutrition
Divisions: Jurusan Gizi > Prodi Diploma IV Gizi
Depositing User: Unnamed user with email info@poltekkes-kdi.ac.id
Date Deposited: 15 Jul 2023 12:51
Last Modified: 15 Jul 2023 12:51
URI: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/3398

Actions (login required)

View Item View Item