Yuliana Suryanti, P00313018049
(2022)
HUBUNGAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN PURIN
DENGAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI WILAYA KERJA
PUSKESMAS RANOMEETO KABUPATEN KONAWE SELATAN.
Skripsi thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.
Abstract
Latar Belakang : Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis
merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat
di dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam
urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan nyeri di
daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi, aktivitas fisik
dan asupan purin dengan kadar asam urat pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Waktu penelitian dilakukan bulan
Februari tahun 2022. Jumlah sempel dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 lansia.
Teknik pengambil sempel dilakukan dengan total sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisi data menggunakan chi square.
Hasil Penelitian : Status gizi lansia kategori obesitas sebesar (75%), dan aktivitas fisik
kategori ringan (70 %), untuk asupan purin sebagian besar dalam kategori lebih sebanyak
(61,7%) dan kadar asam urat kategori tidak normal sebanyak (83,3%). Hasil uji chi square
menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kadar asam urat
lansia, tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar asam urat
lansia dan ada hubungan yang signifikan antara asupan purin dengan kadar asam urat lansia
di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
Saran : Diharapkan dapat memperhatikan secara khusus lansia yang memiliki status gizi
lebih untuk kemudian dilakukan tindakan yang sesuai hingga tercapai statu gizi normal
dan diharapkan lansia dapat memperhatikan asupan makannya khusunya yang makanan
tinggi purin, lebih baik lagi bila lansia tidak memakan makanan yang tinggi purin
Actions (login required)
|
View Item |