FAKTOR - FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN METODE FOTOMETER DAN POINT OF CARE TEST PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Nurliana, Penulis and Ruth Mongan, Pembimbing 1 and Satya Darmayani, Pembimbing 2 (2017) FAKTOR - FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT MENGGUNAKAN METODE FOTOMETER DAN POINT OF CARE TEST PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Karya Tulis Ilmiah thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.

[img]
Preview
Text
PDF NURLIANA.pdf

Download (728kB) | Preview

Abstract

Nurliana ( P00341014027 ) : Faktor – faktor Yang Menyebabkan Perbedaan Hasil Pemeriksaan kadar Asam Urat Menggunakan Metode Fotometer dan Point Of Care Test Pada pasien Di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari. Dibimbing oleh Ruth Mongan, dan ibu Satya Darmayani. Latar belakang: Asam urat adalah hasil produksi tubuh dan merupakan bagian dari metabolisme purin, sehingga keberadaannya normal dalam darah. Kadar asam urat dalam darah dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan fotometer dan point of care test. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan hasil kadar asam urat menggunakan metode fotometer dan point of care test pada pasien Di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari. Metode penelitian: Jenis penelitan yang digunakan yaitu Deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 – 24 juli 2017. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 pasien dalam satu bulan, dengan sampel penelitian ini berjumlah 15% dari jumlah populasi, sehingga diperoleh 30 orang yang diambil secara Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pemeriksaan antara metode Fotometer dan point of care test, adapun faktor – faktor yang menyebabkan perbedaannya yaitu dari segi specimen yang digunakan yaitu pada Fotometer mengunakan darah vena sedangkan POCT mengunakan darah tepi. Dari segi perlakuan specimen pada Fotometer specimen diinkubasi 10 menit sebelum dibaca hasilnya pada alat, sedangkan POCT specimen yang digunakan yaitu darah dan langsung diteteskan pada strip, setelah 20 detik hasilnya langsung terbaca pada alat. Dari segi pengoprasian alat pada Fotometer selalu dikalibrasi skali dalam 6 bulan, sedangkan POCT tidak ada perlakuan khusus pada alat. Kesimpulan: faktor – faktor yang menyebabkan perbedaan hasil antara metode fotometer dan POCT yaitu specimen, perlakuan specimen, dan pengoprasian alat. Saran: Hendaknya para tenaga analis kesehatan melakukan pemeriksaan kadar asam urat sesuai dengan prosedur kerja yang baik dan benar sehingga tidak terjadi kesalahan pada hasil pemeriksaan

Item Type: Thesis (Karya Tulis Ilmiah)
Uncontrolled Keywords: Kadar Asam Urat, Metode Fotometer, Metode POCT
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions: Jurusan Analis Kesehatan > Program Studi Teknologi Laboratorium Medik
Depositing User: Unnamed user with email info@poltekkes-kdi.ac.id
Date Deposited: 05 Sep 2018 03:40
Last Modified: 05 Sep 2018 03:40
URI: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/276

Actions (login required)

View Item View Item