Dandi Hardianto, Penulis and Reni Devianti Usman, Pembimbing 1 and Nurfantri, Pembimbing 2 (2020) PENGARUH LATIHAN KANDUNG KEMIH(BLEDDER TRAINING) TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA PASIEN TERPASANG KATETER URINE. Karya Tulis Ilmiah thesis, Poltekkes Kemenkes Kendari.
|
Text
dandi hardianto.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Latar belakang: Indikasi pemasangan kateter sementara diberikan pada penatalaksanaan pada pasien yang akan mengalami resiko cidera medula spinalis, degerasi neuromuscular atau kandung kemih yang tidak kompeten,pengambilan spesimen urin steril,pengkajian residu setelah pengosongan kandung kemih serta memberikan rasa nyaman akibat distensi kandung kemih. Menurunnya rangsangan berkemih terjadi akibat pemasangan kateter dalam waktu yang lama sehingga dapat mengakibatkan kandung kemih tidak akan terisi dan berkontraksi ,selain itu juga dapat mengakibatkan kandung kemih akan kehilangan tonusnya.Tujuan: Ingin mengidentifikasi pengaruh bladder training terhadap ikontinensia urine pada pasien terpasang katetrisasi urine. Metodologi: penelusuran atrikel menggunakan medline, dan google search untuk menemukan atrikel berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi kemudian di lakukan review. Hasil: responden yang imobilisasi dan terpasang kateter dilakukan Bladder Training dengan nilai mean 10.0 dengan standar deviasi 0,0005 yang dilakukan bladder training sedangkan untuk pasien yang tidak dilakukan Bladder Training terdapat nilai mean 6,50 dengan standar deviasi 1,000. Berdasarkan Uji T Independen diperoleh nilai P sebesar 0,0005 dengan nilai α sebesar 0,05 dapat disimpulkan P< α maka H0 ditolak sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada pengaruh Evektifitas Bladder Training Terhadap peningkatan fungsi berkemih pada pasien imobilisasi yang terpasang kateter. Diskusi: Penggunaan metode Bladder Training merupakan metode non farmakologi yang bermanfaat dalam mengurangi frekuensi terjadinya inkontinensia urin. Latihan ini sangatlah efektif dan memiliki efek samping yang minimal dalam mengangani masalah inkontinensia urin. Dengan Bladder Training diharapkan pola kebiasaan disfungsional, memperbaiki kemampuan untuk menekan urgensi dapat di ubah dan secara bertahap akan meningkatkan kapasitas kandung kemih dan memperpanjang interval berkemih. Kesimpulan: Bladder Training terbukti dapat mengembalikan rangsangan,sensasi serta dorongan adanya keinginan untuk berkemih pasca kateterisasi urine. Atau dengan artian Bladder Training dapat mengembalikan pola kebiasaan berkemih dari inkontinensia menjadi kontinen dalam berkemih. Kata Kunci: Bladder Training, inkontinensia urine, pasien terpasang kateter,
Item Type: | Thesis (Karya Tulis Ilmiah) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bladder Training, inkontinensia urine, pasien terpasang kateter, |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > Prodi D-III Keperawatan |
Depositing User: | Unnamed user with email info@poltekkes-kdi.ac.id |
Date Deposited: | 18 May 2021 00:30 |
Last Modified: | 18 May 2021 00:30 |
URI: | http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/id/eprint/2042 |
Actions (login required)
View Item |